Cerpen seperti apa kamu suka?

Senin, 11 April 2011

Ulang Tahun Mas Dayat

oleh Dini Halimah pada 09 Februari 2010 jam 19:05
Sore itu kuterpa hujan yang mengalir tipis menuju warnet tempat aku biasa menghabiskan sebagian waktu. Dan tepat ketika aku tiba di tempat tujuanku, hujan pun dengan gerangnya mengalir kian deras membasahi bumi. Dingin terasa meresap ke dalam pori2 kulit,saat kumasuki ruangan ber-AC tersebut. Bersamaan dengan itu kudengar ponselku berdenting menandakan ada sms masuk.Kuamati pesan tersebut, dari mas Dayat rupanya. Aku tersenyum simpul teringat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 26.

Masih kuingat jelas kata2nya di telpon seminggu yang lalu, bahwa dia akan datang sebagai kejutan tepat pada hari ulang tahunnya. Tapi harapanku akan kedatangannya segera tertepis oleh hujan yang kuamati masih mengalir deras dari balik kaca transparan Earlynet. "dek" begitu saja bunyi smsnya."Iya mas.ada apa?" balasku tak lama kmudian."di situ hujan gak?" smsnya lagi."iyah, hujan mas."jawabku singkat."Nanti kalau sudah nggak hujan, kasih tau aku ya." blsnya kemudian."ok" jawabku singkat.

Setelah itu ponselku hening tanpa suara. Kemudian kujalankan segala aktivitasku seperti biasanya di warnet dengan normal, bahkan hujan telah reda pun aku belum juga memberitahunya. Saat itu perasaanku mengatakan bahwa dia tidak akan datang, So.. aku pun tidak menyiapkan apa-apa untuk menyambut kedatangannya. Termasuk sebuah gantungan kunci yg kubeli siang tadi untuknya, tapi ternyata aku juga lupa membawanya. Sempurna sudah kegagalanku untuk bertemu Sang kakak yang selama ini telah banyak membagi perjalanan kisah hidupnya padaku.

Beberapa menit kemudian perasaanku mulai gelisah. Kuraih ponselku. Kumain-mainkan di atas tangan.Kutengok jam dinding yang menunjukkan pukul 19.00. "Wah klo jam segini, gak mungkin dia sempet kesini, pasti bakal kemaleman.Lagian juga masih gerimis, pasti dy males banget...jauhh lg" pikirku dalam hati."Tapi aku dah janji mau ngasih tau dia klo ujannya dah reda. Gimana ya?" pikirku lg masih bimbang. Tapi akhirnya kutulis juga pesan singkat itu untuk mas Dayat,"hujannya dah reda mas." begitu isinya. Tapi tak ada sepenggalpun balasan yang kutemui kemudian. Dengan demikian aku semakin yakin bahwa dia tidak akan datang.

Hari itu early cukup rame dengan kehadiran anak2 dari koramil. Mereka sering sekali memberikan keceriaan tersendiri di warnet ini bagi kami para operator. Yahh lumayanlah sebagai teman ngobrol disela2 longgarnya waktu kita hingga jam kerja berakhir :D . Tapi entah ada angin apa, kehadiran anak2 tersebut tidak lama, beberapa menit kemudian mereka malah keluar tongkrongan di pinggir jalan sambil asyik ngobrol dengan mas Khafid partner kerjaku. Yup kuisi sela kebosenanku dengan chattingan lah pada akhirnya di meja billing. Lalu dengan tiba2 ponselku berbunyi. Ada sebuah sms masuk. Dari mas dayat. Jantungku berdegup.Ku baca."dek"begitu saja isinya.Lalu kubalas,"iya mas?"

"Gimana"balasnya lagi."Gimana apanya?Bukannya td dah ku sms klo ujannya dah reda?"balasku smakin bingung."Aku ke situ nggak?"tanyanya.Aku bingung mau balas apa...aku berhenti untuk berpikir sejenak, sampai akhirnya kutemukan kata-kata yang tepat,"Ya kalau mau kesini silahkan, klo nggak juga adek gak maksa mas:) " balasku.

"Yaudah aku kesitu. Aku dah di depan" jawabnya. Aku terbelalak membaca smsnya. Segera kuamati halaman parkir dari balik kaca transparan Early. Hanya ada mas Khafid yang berdiri di antara kendaraan roda dua dan roda empat yang terparkir bisu sambil asyik mengobrol dengan petugas keamanan kami. Tak kulihat sosok orang asing di sana. "Hallah ngapussiii!!!" pikirku sambil tertawa geli mengamati isi dari sms itu. Segera kubuka sebuah pesan baru untuk membalasnya, tp akhirnya kuurungkan juga. Kubuka pintu early untuk memastikan kondisi halaman parkir dengan mata telanjang. Kutengok kesana kemari, sampai akhirnya mataku menangkap sesosok tubuh bersembunyi dibalik tiang yang berdiri kokoh di sudut kanan ruko. Aku berjalan maju ingin menghampiri mas Khafid untuk melihat sosok tubuh itu lebih jelas dari arah depan halaman parkir. Tapi aku urungkan lagi niatku, dan segera beranjak mundur. Kulangkahkan kakiku lebih cepat hingga setengah berlari ke arah samping ruko, tanpa pikir panjang kusergap laki-laki itu dari belakang. Hahahhahahahaha..... tawapun akhirnya pecah sketika kutemui seorang laki-laki ganteng, dengan kaus putih yang membungkus kulit putihnya, tubuhnya yang agak gendut tampak begitu proporsional diimbangi oleh tinggi badanya yang mencapai 180 cm. Untuk menatap wajahnya saja aku harus mendongakkan kepala. Setelah 1 setengah tahun lamanya akhirnya kutemui juga pria tersebut. Banyak cerita dan kisah yang kita bahas bersama waktu itu. Semuanya... tentang istrinya, anaknya, dan semua gadis-gadis cantik di sekitarnya. Dan yang paling berkesan adalah perjuangannya mencari tempat kerjaku. Leherku dicekiknya dengan geram ketika mengetahui aku memberikan arahan yg ngawur ke dia. Aku masih ingat jelas pertanyaanya beberapa minggu yang lalu, "Kalo kerumahmu kan belok kiri tu dek, nah untuk ke tempat kerjamu ki lurus aja?" begitu pertanyaanya yang dengan setengah hati kujawab "iya". Padahal jalan sebenernya bukannya lurus tapi belok kanan ketika menemukan pertigaan. Alhasil, kakakku yang satu itu kesasar di tengah kebun ketela yang super gelap, angker, penuh dengan anjing2 liar, jalan setapak yang becek karena hujan, dan juga tersiksa rasa lapar untuk beberapa lamanya. Hahahahahahaha aku tertawa geli melihatnya. Kakinya kuamati penuh lumpur sisa2 perjuangannya menerjang kebon ketela itu :D. Dia mengeluh berkali-kali, geli, ketawa campur aduk diantara obrolan kita yang tiada habisnya hingga tengah malam tiba. Di early gak ada makanan, dy kusuruh keluar sendiri cari makanan nggak mau, maunya sama aku. Padahal aku lg kerja, yo aku gak mau keluar to ya. Yasudahh kubiarkan tanggal 17 Januari 2010 sebagai hari ulang tahun yang paling apes buat dia... Udah kesasar-sasar di kebun, kubiarkan kelaparan selama berjam2 lagi Hahahahaha....

Pulangnya qt mengendarai motor masing2 melewati jalan dan diiringi oleh gerimis ringan. Kita masih juga saling mengejek sepanjang perjalanan itu. Tak kuhiraukan dia ketika mengeluh kelaparan, memintaku untuk mampir di salah satu warung. Maklum sudah tengah malam...aku nggak mau orang yang ada di warung ato lainnya menilaiku yang nggak2 jam segitu masih kelayapan dengan seorang pria. So akhirnya kita pulang kerumah masing2 dengan meninggalkan penderitaan bagi mas Dayat... Maafin adek ya mas cuma bisa nyusahin ^_^ hehehehehe... Ini kado spesial sepanjang sejarah ulang tahunmu ^_^ mudah2an km nggak akan lupa akan kesialan hari ini

Tidak ada komentar: