Cerpen seperti apa kamu suka?

Senin, 11 April 2011

Baju Baru...

oleh Dini Halimah pada 14 September 2009 jam 9:16
Aku menunggu cahaya keemasan membumbung di ufuk barat, menandakan maghrib akan segera tiba. Dan detik pun terus mengalir lebih cepat dari air... Tanpa bisa kucegah, tanpa bisa kuperlambat, apalagi kuhentikan. Aku masih menanti sebuah saat yang dinanti umat Muhammad untuk melepaskan dahaga mereka dalam perjalanan yang singkat nan lama.Ada titik-titik peluh, keluh, di antara rasa haus dan lapar yang meronta. Teringat saat aku menangis tersedu-sedu di dalam kamar 15 tahun silam. Ketika orang tuaku tak bisa membelikanku baju baru selayaknya teman-teman sebayaku di hari yang mereka sebut suci. Semakin lama dan keras aku menangis, aku semakin lelah menanti kapan kecewa itu akan berhenti. Tapi tangisku tidak mengubah keadaan juga. Lalu kuputuskan untuk berhenti menangis. Dan ketika hari raya tiba,aq terpaksa mengenakan baju lebaran tahun sebelumnya. Ah, itu hanya masa lalu pikirku. Sekarang aku sudah dewasa, dan tentu saja sudah bisa mencari uang sendiri untuk membeli baju baru. Teriakan ibu dari dalam rumah membuyarkan lamunanku. Adzan maghrib telah dikumandangkan beberapa detik yang lalu. Segera aku berlari ke arah ibuku yang tengah menyodorkan segelas es buah ke arahku. Entah kenapa es buah bikinan ibu terasa begitu nikmat dan manis. Aku pun tertegun. Pasti di luar sana masih bnyak anak2 yatim piyatu yang menangis bukan hanya karena masalah baju baru,tapi karna rindu kasih sayang ayah dan ibunya.Alangkah beruntungnya aku yang masih memiliki kedua orang tua. Kasih sayang mereka tak dapat tergantikan olehi berapapun bnyaknya baju baru di dunia ini ...

Liontin hati

Mlm makin terasa larut.Mataku pun pedih menahan kantuk.Dan suaraku mulai trdengar tak karuan d antara ayat suci yg sdang q lantunkan.Akhirnya Q ptuskn utk menyudahi tadarusku.Q baringkan tubuhku d antara lelap yg mulai menggoda.Lalu kupejamkan mata.
satu detik...satu menit...dan pd menit ke 7 q bk lg mataku.Pikiranku menerawang tak trbentuk.Hingga akhrnya mataku trtuju pd sbuah plastik kecil yg kugantung d sudut tembok kmar.Q raih plastik it,dan q temukn kotak kecil d dlmnya.ku bka& q dpti 1 buah kalung hti


Q amati lekat2 kalung itu.rantainya nampak putus.ada liontin stengah hti d bandolnya.sbuah liontin yg mungkn tak kn pernah q lupa.aq prnh membelinya kira2 setahun yg lalu.dan q berikan separuhnya untuk dia.Mungkn harganya tak sberapa,tp liontin it adl separuh hatiku utk dy yg pernah ada.Sampai akhrnya waktu mematahkn rantai dan hati yg saling trbelenggu.Aq trcekat mengingatnya. dan q biarkn air mataku mengalir lg...

Waktu


oleh Dini Halimah pada 26 September 2009 jam 12:40
Setengah empat sore, seperti biasa kukemasi barang-barangku untuk bersiap-siap pulang ke rumah. Tampak mas Husni sudah siap menggantikan shiftku sore ini. Aku pun bergegas ke lantai atas menuju mushola yang letaknya berada di lantai 2 warnet tempat kerjaku. Sambil menunggu jemputan, aku lebih memilih sholat Ashar dlu agar tak ada lagi tanggungan.

Kalau dulu, biasanya setelah shalat aku komat-kamit membaca serentet doa kayak membaca daftar menu plus makanan ^0^. Tapi entah kenapa, akhir2 ini semangatku untuk berdoa terasa hambar. Aku masih linglung dengan sebuah tujuan. Setelah aku berdoa untuk kedua orang tuaku,lalu ku putuskan untuk langsung turun menuju lantai satu menemui kakakku yang ternyata sudah menungguku.

Perjalanan pulang ke rumah terasa singkat, meskipun sebelumnya harus mampir2 ke toko untuk membeli segala pesanan ibu. Sampe di rumah, langsung ku ambil sepiring makan siang sebanyak2nya ^0^... aku makan dengan lahap dan trus pergi mandi. Usai mandi biasanya adekku menyita banyak sekali waktuku untuk mengikuti segala permintaannya. Sebelum aku marah2 gak beraturan karna diganggu, mending aku ikuti kemauannya untuk bermain, ato sekedar menemani dia nonton film kartun.

Tak terasa maghrib pun cepat sekali berlalu. Usai sholat, aku langsung menyelinap ke kampus sambil menenteng notebook kesayanganku itu beserta rol n chargernya (ribet bgt bawanya kyk anak ilang lah pokoke). Di blakang kampus teknik mesin undip tepatnya aku mulai fokuskan tugas2 kuliahku sambil berselancar di dunia maya. Selang beberapa menit Ana, dan Dwi kakaknya juga ikut menyusul untuk gabung hotspotan, disusul juga kakakku yang akhirnya membuyarkan semangatku untuk menyelesaikan tugas.

Waktu terasa begitu singkat. Hanya sedikit dari setumpuk tugas yang bisa aku kerjakan bersama kakakku saat itu. Akhirnya setelah pukul 11 malam q putuskan untuk pulang ke rumah, begitu juga dengan kkq, ana, dan juga dwi.

Usai sholat Isya', ku rebahkan badanku di kasur. Semangatku untuk tadarus seperti biasanya, sirna ketika rasa kantuk mulai menyerang. Sebenernya ingin sekali ku raih Al-Qur'an itu untuk menyembuhkanku, tp ternyata lelap tidur telah melahapku ke alam mimpi. Setengah lima pagi aku terbangun dari tidur dengan sembab. Air mataku mengalir lagi. Rasa sakit yang kurasa selalu saja muncul lagi ke alam mimpiku, menekanku dari segala arah, menempatkanku pada posisi yang salah, dan akhirnya memaksaku menangis. Entah sudah berapa tetes air mata kuhabiskan setiap pagi dalam keterjagaan tidurku. Penghianatan, tuntutan, dan tekanan dari orang-orang yang kusayangi membuatku seperti seorang napi dalam kehidupan. Lalu kuambil air wudhu untuk sholat Subuh.

Kubacakan surat Yasin untuk almarhum nenek dan kakekku. Sebersit ketenangan mulai menyelimutiku. Kemudian aku mandi untuk siap-siap berangkat kerja seperti biasa.

Dan akhirnya kulewati hari-hari yang sama untuk waktu-waktu selanjutnya. Kadang aku berpikir sampai kapan waktu akan meregangku dalam kesibukan ini. Dalam pelarian yang tak mungkin aku hindari. Dalam air mata yang slalu saja mempunyai stok untuk tetap mengalir setiap hari. Dalam kekalahan yang harus aku akui. Aku kalah dan aku mengalah pada waktu.....


"Aku tak ingin hidup, seandainya bisa mati..." (Coretan Tangan Riri:2006)

My Chatting Friend


oleh Dini Halimah pada 28 September 2009 jam 16:33
Pikiranku kacau, setelah berantem dgn seorang cow yg sampai saat itu masih menggantungkan statusku. Aku bimbang, rasa bosan mulai menyergapku. Aku ingin sekali online dan mencari tahu apakah yang lain sudah mengetahui hubunganku dgnya. Aku takut sekali dia membenciku >,< . Setelah dy berhasil memergokiku menceritakan semuanya ke kk angkatku, dia tampak marah besar. Aku juga g habis pikir, dia bersikap seolah-olah malu punya cew seperti aku. Aku sadar aku memang g punya kelebihan apa2 dan g pantas untuk disayangi, sampai akhirnya q putuskan untuk mengahiri semuanya. Aku aktifkan kartu adekku yang dia berikan tadi pagi. Masih ada sisa pulsa cukup untuk mengirim 1 sms :D . Lalu kudaftarkan nomornya di mig33 dan setelah pertimbangan yg cukup lama jadilah sebuah username "camelia_belia". Dengan begini aku bisa memantau situasi tanpa diketahui siapapun. Aku pun langsung menggunakan nick itu tanpa pikir panjang. Ku tuju room langgananku Semarang Police untuk melihat situasi. Kucari nicknya, tetapi tidak muncul juga. Ah, ternyata dia bener2 nepatin janjinya, ga bakal ol klo sampe ada ank SP yg tau >,< Hatiku sakit.

Seperti biasa room ini dipenuhi banyak sekali cew termasuk n0na yang slalu kres ma aku. Susah mendamaikan 2 kutub yang sama. Ada seorang cew yang mencari2 pol di sana. Aku pun ikut2an bersikap sama. Aku kowar-kowar di rum pura2 mencari2 pol untuk meyakinkan yg lain bahwa aku bnr2 ank baru ^,^. N0na menyahut:"Cari pol kok di sini, di kantor pol itu lho banyak". Sementara yang lainnya ada yang menyahut: "Itu lho Ray_blue satpol PP kalau mau :D" Ada juga yg bertanya2 siapa camelia_belia itu sebenarnya. Banyak sekali cow yang pv aku termasuk Ray_blue untuk menanyakan jati diriku ^0^ dan aku pun bersandiwara layaknya aktor yg menjiwai perannya dalam film. Foto diprofil kuambilkan dari friendster, ntah itu fotonya siapa, q jamin pokoknya cantik ^,^. identitas pun kutulis lengkap. Banyak juga yg curiga kalau itu identitas palsu, termasuk Ray_Blue. Dia pv aku, menanyakan nm lengkapku. Ku jawab Camelia Putri Safitri (Nm yg sempurna bkn ^0^ hohoho). Asal? Semarang. Semarangnya mn? Banyumanik? Sebelah mana? Jalan ulin utara no. 143 jwbku singkat padat jelas (:D itu rumahnya siapa y?). Kul dimana? undip.Jur?Fisika.Semester?3.Itu fotomu?kujawab ya. Aku gantian bertanya..kamu sendiri ngekostnya dimana? dy jawab bulusan. Hah? kok deket? (aku jd penasaran :D) Alah km paling bohongin aku, ngaku saja km cow tow? Aku jwb: Sumpah aku cew asli (mang aku cew kn??? xixixi). Yaudah kita ketemu di GSG nanti jam 9 gmn? Ok,aku setuju. jwbku singkat. Sekarang mn nomermu? aku gelagapan...sambil meres otak(duh nmrnya adekku td berapa ya?>,<) Lalu aku bertaktik minta dy duluan yg kasih nmr.Hbs itu q sms dy dgn nmr adekq dgn pulsa yg tgl satu2nya itu.Dan tiba-tiba dy lgsg menelpon. Kujawab dengan agak manja, halo? (jujur, kbohongan tuh bener2 kyk uji nyali) Dia sepertinya kaget mengetahui yg ditelponnya bnr2 cew. Oh maaf aq td ksr,td q kira kamu temenku yg pngn ngerjain aku. Q jwb lg dgn manja:kamu sih ga percayaan? Dy:Hehehe, lha ini kamu lg apa? Aq:lg luluran.Dy:kok ga kul? Aq:kn lagi libur (aku taw dari ank kostku)Gimana nanti jadi ketemu?aq:Hmm... kupikir2 dulu yah.. nanti ku kbrin deh klo jd.Dy jwb: Ok..q tunggu smsnya, aku tak mandi dulu.

Setelah itu tlp mati. Kartu adekku kuambil dr HP dan langsung kupatahin. Duh, aku ktawa geli, juga ngerasa ktakutan krn bohongin org yg blm bgitu q knl >,<. Wkt mnunjukkan pkl 9.Q gunakan pcku untuk ol lg dgn nick camelia_belia. Ray_blue tidak menunjukkan tanda2 ol. Lalu akupun kowar-kowar di rum klo lg nungguin Ray_blue di GSG, tp dy ga datang juga (pdhl Ray_blue blum q konfirmasi untuk q ajak ktemuan,jht bgt aq). Smua ini kulakukan untuk meyakinkan pd yg lainnya bhw camelia_belia bener2 ada, dan dgn tenang aku bs nyembunyiin identitas asliku dan bebas memonitoring keadaan.

Beberapa minggu kemudian masalahku dgn cow yg kini berubah status sbg shbtku selesai sudah. Nick camelia_belia kutanggalkan begitu saja. Tapi rasa bersalahku pada ray_blue tak kunjung hilang. Aku ol dengan nick biasaku Andini_cute88 (cute nya kebohongan public jarene mas bujang ^0^hohoho). Aku sngaja ol nunggu dy ol, untuk minta maaf. Tapi slm berhari2 aku tak kunjung menemukan nicknya di SP. Sampai suatu hari akhirnya aku menemukannya. Tnp pikir panjang lgsg ku pv. Aku:Kenalin namaku dini. Ray_blue:dah kenal.Aq:hah?kapan?dmn?.Ray_blue:kwe kn cah earlynet tow?Aq:lho?km tau aku drmn?Ray:bukane mbiyen aku tau pv kuwe?Aq:owh sory lupa(kapan yo?lali aku)Aq: lhakok gag dolan warnetku? Ray: ya bsk kapan2, aq masih sibuk owk.

Beberapa wktu lamanya tiba2 HPku dihubungi Ray_blue. Dengan bingung dan bertanya2 q angkat juga tlp itu. Ray:Din km d mana? Aq:di warnet... Ray:aku mau ke tempatmu.Aq:Deg...(jantungku seakan berhenti) mau apa? (dg prasaan tkt) Ray: mo ngenet.boleh ga? Aq:Ya boleh to, ksini aj aja.Detik2 menunggu dia seakan eksekusi hidup dan mati (hayah lebay ah ^,^).Hpku berbunyi lagi. kali ini sms dari Ray_blue: din aku dah di depan warnetmu. Aku mantapkan langkahku untuk membuka pintu warnet. Kutemui sosok tubuh tinggi kurang lbh 175an berdiri tepat di sebelah kanan warnet (pantes dr dlm aku ga liat T.T).Kulitnya sawo matang sama kyk kulitku. Manis, raut mukanya tampak seperti seorang cow yg baru saja lulus SMA dan menunjukkan wajah yg teduh nggak terlihat kyk brandalan ato cow nakal, sesekali dia tertunduk dengan seutas senyum di bibirnya (Owh ini tow cow yg d sebut2 satpol PP ama ank2, gumamku dlm hati).Aq: hei...udah lama? sapaku (tak manis2ke) ray:brusan nyampe ini owk (dengan tampang agak ngliat ke arah parkiran trus tangannya memberi tanda ke arah mobil).Tiga org cow muncul dari dalam mobil Daihatsu Fourtrak klo ga salah. Sementara aku bertanya2 siapa mereka.Aq:Sopo kui? (dengan wajah panik).Ray:konco2ku.Aq:Pol?cah SP? Ray:Orak mrk konco ndesoku, penduduk sipil :D. Aqpun tersenyum lega. Kupersilahkan mereka masuk.Q tawarkan smoking area di lantai 2 untuk mereka gunakan. tp ray mlh duduk d depan meja biling sementara tmn2nya disuruhnya ke atas duluan, seakan dy ingin ngobrol lbh lama (akune ceng kegeeran paling).Tapi tmn2nya ga brani, akhirnya q anterin mereka berempat ke lantai dua, sambil q bwain 4 teh botol. di tangga ray blue bilang:weiss...Bunda Reika.Aq:hehehe (aku tersenyum lebar)nm aslimu siapa tow mas?Ray:agung (aku tersenyum) kmudian qt bercakap2 bnyk.Karna tkt mengganggu q putuskan untuk ke lantai 1 memberesi barang2ku untuk plg. (maklum dah jm 4an sore wkt it). Sambil menunggu kkq aku nggunain kubu nmr 4 untuk ol mig33. Tapi trnyata ray blue malah turun smbil sibuk telpon. Selesai telpon dy q persilahkan duduk d sampingku. Qt ngobrol bnyk, sementara q sambi chatingan. Di rum Sp q bilang ke ank2 klo lg kdatagan tamu mas Ray.dan disitu jg ada n0na. Ray:lho km ngumung ke ank sp tow klo aku d sini?aq:Lho km ol juga tow? :D Ray:gag, ni nona sms.Aq:degh... owh maaf, aku ga tau.maaf klo aku ganggu hub kalian.Ray:gag kok, dy ga ada hub apa2 ma aku cm tmn, sring curhat2an.Aq:owh...gt (lega). Pembicaraan selanjutnya dy tanya2 soal knp aku dan nona ga prnh bs akur.

Tiba-tiba kkq datang hendak menjemputku. Aku kaget, dan lgsg berpamitan ma Ray untuk pulang skalian minta maaf atas camelia belia. Sebenernya yg pke nick camelia tu aku.Dia tampak kaget lalu menunjukkan wajah shock sambil menutup wajahnya dngn kedua tangannya. Aq pergi begitu saja mengikuti lngkah kkq. Diperjalanan aku mengirimkan pesan untuknya, sebuah permintaan maaf. Dan pesan blsan darinya yg tampak marah dari kata2nya.Ray:kamu kok tega bgt tow ma aku?aku salah apa ma km?aku aja gak pernah njahatin kamu kok kamu kyk gini ke aku.Aq:maaf mas..aku akui aku salah, makanya aku minta maaf.kamu boleh marah ma aku, asalkan km maafin aku. Sampe d rumah persis dia lgsung tlp aku. Ray: Kalau km bener2 niat minta maaf skr juga q tunggu di dpn GSG UNDIP.Aq:degh...aku mo diapain (dgn suara memelas).Ray:nraktir aku tow ya, kn lumayan jagung2 bakar yo rakpopo.Aq:Owh, tp aku durung adus...nembe tekan umah ki.Ray:Hayah, lha emange aku wes adus? cepet, niat minta maaf pora? Aq:yo2 sek diluk sabar, enteni aku...

Setelah kabur membawa motor kawasaki kkq, aku tiba juga di depan gedung GSG. Di sana q lihat teman2 ray sudah berdiri di lapangan, sementara aku ga melihat sosok ray_blue d antara mrk. Melihatku, mereka langsung mengarahkan telunjuknya ke arah ray_blue yg lagi sibuk telpon di dalam mobil. Aku rapatkan motorku d dekat mobilnya. Aq terdiam sambil harap2 cemas ktakutan menunggu dy selesai tlpon. Dia keluar dari mobil juga akhirnya. Menatapku yg lagi kebingungan dengan wajah tenang. Q beranikan diri untuk menatap matanya. Dan akhirnya dia tidak bs menahan senyum gelinya, mengingat kelakuanku. Tapi kemudian dy buru bersikap sok tegas lg (aku tahu dy bukan tipe cow yg bs marah). Dy minta aku menjelaskan smuanya, dan q jelaskan apa adanya. Lalu dy menyuruhku pulang.Ray:yaudah sana pulang.Aq:lha traktiranya? (sambil kbingungan).Ray:emange aku matre?! Aq terdiam sambil tertunduk. Ray:kenapa?km dah kumaafkan, lhakok gantian kamu yg ga ikhlas dimaafkan??Aq ttp diam tertunduk.Lalu dia pelankan nadanya...Ray:Sana pulang, nanti dicari ibuk.Lagian kmu kan ga boleh kmn2 tow? Lalu aku tersenyum, q tatap wajahny Aq:kamu ikhlas maafin aku?.Dia mengangguk dan menjabat tanganku. Lalu aku pulang.

Hari2 berikutnya aq diejek2 anak d rum apalah, masa bodoh buat aku. Aq ga peduli Ray berkata apa ke ank2 SP, yg jelas aku dah ga pny tanggungan ma siapa2. Kadang aku pvnan ma dy dengan nada2 yg saling mengejek. Kadang dia sengaja gc kan aku ma nona. Bilangnya sih mau mendamaikan, tp klo menurutku justru tujuan dy ingin mengadu kita agar perang ramai >,<. Tp entah knp, stelah itu nona mengirimkan coment d fsku yg berkata "qt semua teman..aku ga marah ma km kok".Aq seneng bgt wkt itu merasa d terima.

Suatu hari Ray telpon aku. Dia bertanya2 soal harga flashdisk. Katanya komandannya mau beli FD. Dan aku diwanti2 dy untuk melayani komandannya dengan baik. Hari yang dijanjikan datang juga. Dua orang polisi bersragam lengkap datang ke warnetku(Aq berpikir...kok ga pake sragam satpol PP ya???). Karna tuh komandan ga biasa ke warnet, mereka tampak bingung, masuk warnetku langsung menyodorkan HPnya ke aku (ternyata aku d suruh bicara lg ma ray_blue ^_^).Setelah acara promosi ke dpn bpk polisi, transaksipun berjalan mulus. Mereka berdua pulang sambil sblmnya memberikan rayuan2 gombal.
Dua hari berikutnya Ray telpon lagi.Ray:Haloo sayang.Aq:jiah...enak2an ngundang sayang, emange aku opo?? .Kemudian dari seberang sana terdengar suara yg ga jelas dan ray menjawab:Ini lho pak dari dini yg di tembalang kemarin itu lho.Ray:din entuk salam sko komandanku.Aq:hayah opo tow, yo suk jak dolan mrene meneh to ben biasa neng warnet :D.Din suk aku meh ning gonmu entuk rak?Aq:meh opo?Ray:q meh tuku flashdisk, nek ito ngenet sisan.entuk rak?Aq:yo entuk2 ae tow, dateng aja :).Lha emange we tuku flashdisk harang nggo opo?Ray:yo nggo nyimpen macem2 tow, aku kn kuliah, trus nggo nyimpen windows 7 harang.Aq:kapan mau kesini ne?Ray:besok sore, jam 3-4an.Aq:ok ...aku tunggu....

Hari yang dijanjikan pun tiba...Q tunggu dia sampai sore, tetapi tak kunjung datang juga. Tiba-tiba HPku berbunyi. Ada sms dari Ray_blue: din aku ga jadi ke situ, lg ada keperluan mendadak...maaf yo... smsnya ga kubalas.

Pagi hari yang cerah. Aku sedang bersiap-siap berangkat kerja. Kulihat ada mobil kijang d depan rumahku. Ternyata pakdheku yg di Sala3 datang. Tiba2 HPku berbunyi. Q lihat sms dari Hevy:Din mas ray meninggal dunia tadi malam. Aku kaget, shock dan nggak percaya. Dalam perjalanan ke warnet dianterin Pak Dhe, aku telpon hevy untuk memastikan yg dimaksud benar-benar mas agung. Dan dari penjelasan hevy yg agak ga jelas, memastikan bahwa yg meninggal tadi malam mas agung dalam sebuah kecelakaan di ADA Setiyabudi.Aq tidak menyangka kalau kemarin adalah sms terakhirnya. Di rum SP suasana tampak berkabung mengenang ray_blue. Di room inilah aku mendapatkan keterangan yang lebih jelaas, ray meninggal dlm kecelakaan saat dalam perjalanan mengambil darah untuk saudaranya. Sungguh tragis.Dan aku bru tau juga klo ray_blue tu pol semarang selatan bukannya satpol PP (dudul ikh aku nembe nyadar saiki T_T).Lalu mas Dayat (mantanku yang d polsek mijen) telpon ngajakin ngobrol spt biasa. Aq pun memotong leluconnya:mas, kenal ray_blue g? sing sering ngemig ning SP.Dayat:Rak patek reti dhek..lha nopo?Aq:alah mas agung kae lho.pol semarang selatan, sering ngerum owk.Dayat:wonge ndak cilik, duwur ireng kae? Aq:huem, kenal tow?Dayat:heh???mosok tow dik wonge ninggal...dheke kan koncoku sak lething...mbiyen sak barak karo aku yow. Turu karo aku mbiyen.Mosok tow??aku rak percoyo?Aq:he'eh mas,owh dy sak lithing karo kuwe tow?kok iseh kethok nom?dy kcelakaan semalem d Ada stiyabudi jarene cah2, meh golek darah nggo sedulure jare >,< .....Mas dayat tampak panik, dia tanya dari mana aku dpt info itu. Q jwb dari hevi.Kmudian mas dayat minta nomor hevy dan mengakhiri pembicaraan...

Ga nyangka waktu begitu cepat menyandarkan tubuh kita pada kematian. Aku tercengang atas peristiwa itu. Dan ini persembahan terakhirku untuknya, untuk mengabadikan kenangan sahabatku yg secara singkat ku kenal dan pergi meninggalkan kita semua dengan singkat pula...


----------------Dedicated to Alm. Mas Agung Pol Semarang Selatan----------------------------



Dan aku masih di perantauan...
duduk termenung pada waktu yang binasa.
Pada pagi yang tak pernah lagi kulihat cahayanya,
pada tawa yang tak lagi ku dengar,
pada ibu yang karenanya aku di sini.
Aq sadar....
Aq tak akan pernah kembali.

Kiamat


oleh Dini Halimah pada 15 November 2009 jam 20:58
Dulu ktika org tuaku brcerita ttg akn adanya hr kiamat,pikiran kecilku berputar mencari cara kmn aq akn sembunyi.Mencari planet lain ato mungkn menggali tanah utk menyelamatkn diri.Bgitulah pikiran polosku saat itu. Seiring kdewasaanku,ktika kusaksikan kematian kakek dan nenekq,aq trtegun.Q amati jasad mereka lekat2.Hatiku brtanya-tanya,'apa yg saat ini kau rasakan,kek?'Kuraba dahinya.Dingin.Sejak saat itu,aq mengurungkn smua rencana plarianku.kmanapun aq smbunyi,jika wktny maut pasti mnemuknku.cpt ato lmbt

Hurt.........


oleh Dini Halimah pada 18 November 2009 jam 9:28
"Yayak"
Cuma nama itu yang aku ingat kembali setelah 4 tahun lamanya ku lupakan. Tanggal 16 November kemarin pun aku tidak mempunyai nyali menyampaikan sebuah ucapan selamat ulang tahun untuknya. Hanya kata "lupa" yang berani kuucapkan di bibirku.

Melalui sebuah situs jejaring sosial di internet aku menemukan kembali sosoknya. "Aditya Dian" itulah nama yang tercantum di situ.Entah siapa nama lengkapnya dulu. Ku putar otakku semakin keras untuk menemukan kembali nama terakhirnya, tapi yang kuingat hanyalah sebuah luka. Luka yang kugoreskan untuknya atas ketidakmampuanku...

Seragam taruna yang melekat di tubuhnya, membuatku pangling akan sosok laki-laki yang dulu pernah ada di hatiku. "Met kenal ya..." ku suguhkan comment di profilnya atas ketidaktahuanku. Comment balasannya pun tidak lama menyusul,"Dini sudah lupa ma aku to?".
"Maaf, apa sebelumnya kita pernah kenal ya?" tanyaku kemudian. "Pernah, kita pernah kenal. Deket malah.Aku aditya din. Kamu sudah lupa ma cowok kamu dulu?" jawabnya.

Aku tertegun menatap baris demi baris dari komentar itu. Segera kubuka kembali profilnya. Kubaca lebih detail asal usulnya. Kuamati lekat-lekat foto yang ada di situ. Hanya ada foto orang-orang berseragam yang tidak begitu kukenali. Sampai akhirnya kutemukan sebuah foto lama yang mengingatkanku padanya. Foto seorang cowok gendut polos, dengan kulit sawo matang yang membungkus tubuhnya. Mengingatkanku pada air mataku yang menetes ketika kuputuskan dia begitu saja. Hatiku sakit. Tapi aku tahu, dalam hal ini dialah yang paling terluka. Aku hanya bisa menangis di dalam kamar ketika tahu motornya mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang, setelah mendengar kata2ku yg begitu menyakitinya. Dan aku berusaha melupakannya. Melupakan semua tentang dia, tentang candanya, cita-citanya, dan juga namanya hingga 4 tahun ini.

Waktu itu orang tuaku melarangku pacaran dengan anak seumuranku. Ga ada masa depan menurut mereka. Mereka menginginkan yg terbaik untuk masa depanku, tapi tidak pernah memikirkan perasaanku. Kenapa aku harus menjalin hubungan harus dengan orang yg sudah dewasa dan mapan jika perasaanku sendiri nggak mengarah ke sana?

Akumasih ingat betul ketika Yayak dengan polosnya bicara pada ayah, "Aku sayang dini pak, aku cinta ma dini" Dan ayahku dengan enteng menjawab,"Nikahi anakku sekarang berani kamu?"
Dan diapun hanya bisa terdiam. Aku terlalu pengecut untuk membelanya. Aku anak yang patuh dan sayang orang tuaku. Aku tidak boleh menyakiti atau pun mengecewakan mereka. Aku hanya bisa tertunduk dan diam membisu. Apa toh yang bisa diharapkan dari anak kelas 2 SMA saat itu? Aku takut membebaninya lagi. Kuacuhkan dia ketika mati-matian mencari kerja. Tingkah lakuku mungkin sangat menjengkelkan baginya. Berharap dia membenciku dan melupakanku. Aku pura-pura tidak mengenalnya. Kubilang padanya aku punya pacar baru. Berharap dia tidak memikirkanku lagi. Hingga akhirnya namanya benar-benar tertelan waktu.

Sekarang dia tampak lebih gagah dengan seragamnya. Mungkin sekarang dia sudah berubah. Tampak banyak sekali gadis-gadis cantik yang antri mengirim comment di dindingnya. Sedangkan aku, masih menjadi seorang pecundang seperti dulu. Berdiam diri akan semua belenggu yang dikalungkan di leherku. Terpaku ketika ayahku berkali-kali berkata, "Punya anak perempuan adalah beban yg berat bagi keluarga. Salah melangkah sedikit saja, hanya akan mencoreng nama orang tua."

Aku pun masih pengecut untuk bertemu dia lagi. Banyak ketakutan yang bergerumul di hatiku. Dan aku memang tidak pantas lagi untuknya, atas luka yang pernah kugoreskan dulu. Kubiarkan diriku tenggelam pada kesendirianku. Terdiam pada kegagalan cintaku yang lain, dan tetap terdiam melanjutkan hidup dalam kesendirian...

"Ya Allah, panjangkan umurnya. Berikanlah dia kesehatan, kebahagiaan dunia akhirat. Limpahkanlah rejekinya. Berikanlah dia jodoh yang berlipat-lipat lebih baik dari aku. Dan... bukakanlah pintu maafnya untukku... Amin"


HURT (Christina Aguilera)
Seems like it was yesterday when I saw your face
You told me how proud you were, but I walked away
If only I knew what I know today
Ooh, ooh
I would hold you in my arms
I would take the pain away
Thank you for all you've done
Forgive all your mistakes
There's nothing I wouldn't do
To hear your voice again
Sometimes I wanna call ya
But I know you won't be there

Ohh I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you

Some days I feel broke inside but I won't admit
Sometimes I just wanna hide 'cause it's you I miss
And it's so hard to say goodbye
When it comes to this, oooh yeah

Would you tell me I was wrong?
Would you help me understand?
Are you looking down upon me?
Are you proud of who I am?

There's nothing I wouldn't do
To have just one more chance
To look into your eyes
And see you looking back

Ohh I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself, ohh

If I had just one more day
I would tell you how much that I've missed you
Since you've been away
Ooh, it's dangerous
It's so out of line
To try and turn back time

I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you

Pantun Istimewa


oleh Dini Halimah pada 26 November 2009 jam 10:56
Sore hari sepulang aku dari kerja, seperti biasa Adil adekku yang paling berisik itu langsung membaur ke arahku sambil nggulet-nggulet kayak kucing :D. "mbak Dini...mbak Dini...Adil dapet PR mbak, tapi susah...." katanya sambil menghalangi jalanku menuju rumah. "Idiiihh, Adil minggir...minggir...mbak Dini mau lewat, capek tauu" gerutuku sambil berjingkat-jingkat menghindari adekku yang klo di depanku manjanya gak ketulungan itu. Tapi adekku masih juga menghalangi jalanku sambil sok-sokkan memohon agar aku mau menggubrisnya,"plis mbak...tolong mbak...bantuin adil ngerjain PR.." pintanya dengan tampang tak berdosa. Duh repot nih jadinya, mana badan capek gak jelas bentuknya gitu. "Adiilll...lepassin, mbak dini cappekk...ntar tow wong mbak dini naruh tas ajah belum ug dah digulet kyk gini!!" Pengen nyingkirin adekku tp aku gak kuat coz berat badannya lebih berat lima kilo dari berat badanku. Akhirnya kutempuh jalan tercepat deh, "Ibuuuukkk...ibukkk...ki lho adil bukkk aku meh lewat malah digulet koyo kucing...aaaarrgghhh". Mendengar teriakanku ibuku pun langsung tergopoh-gopoh dari warung, "Adil, nggak boleh kayak gitu ma mbak Dini!!Mbak Dini capek owg diganggu terus!" marah ibukku ke adekq. Dan Adil pun dengan sukarela melepaskan cengkeraman tangannya dari tubuhku (Hohohoho ^o^ kok jd kebalik gini keadaannya. Harusnya kn kknya yg dimarahin karna gangguin adeknya >,< LHA INI??? :D)
Setelah berhasil masuk rumah dan meletakkan tubuhku di kursi tamu, adekku pun mengikutiku dan membawa bukunya ke hadapanku. Kali ini dia nggak nggulet lagi, takut dimarahin ibuk :D hahahha."Mbak adil disuruh mbuat pantun, tapi adil nggak bisa. Gimana nih mbak, katanya bu guru pantunnya gak boleh sama." kata adil dengan tampang kasihan. Mendengarnya aku pun tersenyum. Teringat kejadian 11 tahun silam ketika aku duduk dibangku yang sama dan mendapatkan tugas yang sama. Aku kalang kabut semalaman sambil nangis karena seharian ngarang pantun nggak ada yang bener (maklum dari dulu sampe sekarang dini anaknya emang cengeng dan nggak berubah :D ). Tapi bedanya, adekku lom mau mencoba langsung tanya ama sang kakak tercinta... sementara dulu aku mikir habis-habisan merangkai kata sampai jam dinding menunjukkan pukul 12 malam baru nangis karna merasa gagal membuat pantun :D. Kebetulan ayahku datang waktu itu. Dan nggak sampai lima menit, jadilah sebuah pantun istimewa karya sang ayah. Aku sebenarnya malu membacakannya, tapi dorongan dan support dari ayahku lah aku dengan berani membacakannya keras-keras dan lantang di depan kelas. Pantun apakah itu? Check this out....

Manisnya jati setelah dipahat
Diambil dua dari almari
Menangis tak jadi karena melihat
Ibu hamil tua lomba berlari

Serentak seisi kelas tertawa terpingkal-pingkal mendengar pantun yang kubaca. Guruku pun Bu Suli namanya, tertawa nggak reda-reda juga. Semakin dia ingin berhenti, semakin lepas juga tawanya. Akupun tersenyum mendengar kejadian itu. Hari yang indah, lalu dengan semangat yang berapi-api ku dektekan pantun lucu itu ke adekku ^_^ semoga ada tawa hari esok