Cerpen seperti apa kamu suka?

Senin, 11 April 2011

Baju Baru...

oleh Dini Halimah pada 14 September 2009 jam 9:16
Aku menunggu cahaya keemasan membumbung di ufuk barat, menandakan maghrib akan segera tiba. Dan detik pun terus mengalir lebih cepat dari air... Tanpa bisa kucegah, tanpa bisa kuperlambat, apalagi kuhentikan. Aku masih menanti sebuah saat yang dinanti umat Muhammad untuk melepaskan dahaga mereka dalam perjalanan yang singkat nan lama.Ada titik-titik peluh, keluh, di antara rasa haus dan lapar yang meronta. Teringat saat aku menangis tersedu-sedu di dalam kamar 15 tahun silam. Ketika orang tuaku tak bisa membelikanku baju baru selayaknya teman-teman sebayaku di hari yang mereka sebut suci. Semakin lama dan keras aku menangis, aku semakin lelah menanti kapan kecewa itu akan berhenti. Tapi tangisku tidak mengubah keadaan juga. Lalu kuputuskan untuk berhenti menangis. Dan ketika hari raya tiba,aq terpaksa mengenakan baju lebaran tahun sebelumnya. Ah, itu hanya masa lalu pikirku. Sekarang aku sudah dewasa, dan tentu saja sudah bisa mencari uang sendiri untuk membeli baju baru. Teriakan ibu dari dalam rumah membuyarkan lamunanku. Adzan maghrib telah dikumandangkan beberapa detik yang lalu. Segera aku berlari ke arah ibuku yang tengah menyodorkan segelas es buah ke arahku. Entah kenapa es buah bikinan ibu terasa begitu nikmat dan manis. Aku pun tertegun. Pasti di luar sana masih bnyak anak2 yatim piyatu yang menangis bukan hanya karena masalah baju baru,tapi karna rindu kasih sayang ayah dan ibunya.Alangkah beruntungnya aku yang masih memiliki kedua orang tua. Kasih sayang mereka tak dapat tergantikan olehi berapapun bnyaknya baju baru di dunia ini ...

Tidak ada komentar: